21 Rabi'ulakhir 1429
27 April 2008
BERSUCI
WUDHU - MANDI - TAYAMMUM
Allah mewajibkan hamba-hamba-Nya yang beriman, agar bersuci apabila akan melaksanakan shalat, sebagai salah satu syarat sahnya ibadah tersebut.
Yang dimaksud bersuci dalam perintah dimaksud adalah berwudhu atau tayamum atau mandi wajib.
(1).يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ(المائدة: 6)
(1). Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit (sakit yang tidak boleh kena air) atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (wc) atau menyentuh perempuan*, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”. (QS. al-Mãidah [5]:6)
(2). قَالَ رَسُولُ اللَّهِ :لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ...(مسلم: 329 )
(2). Rasulullah bersabda: “Tidak diterima shalat tanpa bersuci” (Muslim: 329; At-Tirmidzi: 1; Ibnu Majah: 268; Ahmad: 4470)
(3). قَالَ رَسُولُ اللَّهِ :لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ(الؤلؤ والمرجان 1\57: 134)
(3). Rasululah bersabda: “Allah tidak menerima shalat salah seorang diantara kamu apabila berhadats sehingga ia berwudhu’” (Al-Lu’lu wal-Marjan I/ 57:134)
CARA BERWUDHU
(1).Membaca “Basmalah" dengan niat yang ikhlas karena Allah semata(1)
(2).Membasuh kedua telapak tangan 3x (2)
(3).Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung, 3x (3)
(4).Membasuh muka serta membersihkan kedua sudut mata, 3x (4)
(5).Membasuh kedua tangan hingga siku, serta membersihkan sela-sela jari-jari tangan, 3x. (5)
(6).Mengusap seluruh kepala dan kedua telinga, sekali usap (6)
(7).Membasuh kedua kaki s/d mata kaki serta membersihkan sela-sela jari-jari kaki, 3x (7)
(8). Mengucapkan syahadatain dan shalat sunnah dua raka’at (8)
أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَـهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَــرِيْكَ لَـهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُـولُـهُ
“Asyhadu Allaa-Ila-ha-Illallah Wahda-hu La Syarikalah”
“Wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluh”
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya”.“Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya.
Berdasarkan hadits-hadits di bawah ini:
(1) (4). قَالَ رَسُولُ اللَّهِ :تَوَضَّئُوا بِسْمِ اللَّهِ(النسائى: 77)
(1). (4). Rasulullah bersabda: “Berwudulah kamu sekalian dengan membaca “Bismillah” ( An-Nasaiy: 77)
(5).وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ... (البينة: 5)
(5). “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus.” (QS.Al-Bayyinah [98]:5)
(6). قَالَ رَسُولُ اللَّهِ :إِنَّمَااْلأَ عْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى(البخارى: 1, مسلم: 3530)
(6).Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya semua perbuatan itu hanya bergantung kepada niat, dan setiap orang hanya memperoleh menurut apa yang diniatkan.......................seterusnya hadits” (Al-Bukhari: 1; Muslim: 3530)
(2) (7). قَالَ رَسُولُ اللَّهِ :إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِي ْلإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَ ثًا فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ} (مسلم: 416)
(2) (7). Rasulullah bersabda: “Apabila salah seorang diantara kamu bangun dari tidurnya, maka janganlah ia benamkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia cuci tiga kali, karena ia tidak tahu di mana tangannya itu bermalam” (Muslim: 417)
(3)+(4)+(5)+(6)+(7)(8).(المائدة:6)
(3)+(4)+(5)+(6)+(7) (8). (QS. Al-Mâidah [5]: 6)
(9). لِحَدِيْثِ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ, ثُمَّ غَسَلَوَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ, ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا. (مسلم: 133, البخارى: 155)
(9). Humran, maula ‘Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan, bahwa Utsman minta air untuk berwudhu. Mula-mula dicucinya kedua telapak tangannya tiga kali. Sesudah itu dia berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Kemudian dia mencuci muka tiga kali. Sesudah itu mencuci tangan kanan hingga siku tiga kali, sesudah itu mencuci tangan kiri seperti yang kanan. Kemudian mengusap kepala. Kemudian mencuci kakinya yang kanan hingga mata kaki tiga kali, kemudian mencuci kaki yang kiri seperti yang kanan. Sesudah itu dia berkata: Aku melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini. (Muslim: 331; Al-Bukhari: 155)
(10). عَنْ يحي بن عمارة قال:شَهِدْتُ عَمْرَو بْنَ أَبِي حَسَنٍ سَأَلَ عَبْدَاللَّهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوءِ النَّبِيِّ فَدَعَا بِتَوْرٍمِنْ مَاءٍ فَتَوَضَّأَ لَهُمْ وُضُوءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ مِنَ التَّوْرِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلاَثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي التَّوْرِ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثَلاَثَ غَرَفَاتٍ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ. (الؤلؤ والمرجان 1\57: 136)
(10). Yahya bin ‘Amarah berkata: Aku menyaksikan ‘Amr bin AbiHasan bertanya kepada Abdullah bin Zaid Radhiyallahu ‘Anhu tentang wudunya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Maka Abdullah bin Zaid minta sebaskom air, kemudian dia berwudu memberi contoh wudunya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada mereka , Abdullah bin Zaid menuangkan air ke tangan dan membasuh kedua tangannya tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam baskom itu lalu berkumur-kumur dan menghirup air dan mengeluarkannya dari hidung tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam air dan membasuh muka tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan hingga siku dua kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam air lalu mengusap kepalanya dari muka ke belakang satu kali, kemudian membasuh kedua kaki hingga matakaki. (Al-Lu’lu wal-Marjan I/57: 136)
(11). عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَذَكَرَ وُضُوءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ الْمَأْقَيْنِ} قَالَ, وَقَالَ:{اْلأُذُنَانِ مِنَ الرَّأْسِ} (ابو داود: 115)
(11). Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu berkata ketika menjelaskan cara wudhunya Nabi - Rasulullah mengusap kedua sudut matanya ketika berwudhu. Abu Umamah berkata: Dan beliau bersabda:“Telinga itu termasuk kepala” (Abû Dãud, hadits nomor 115)
(12).قَالَ رَسُولُ اللهِ :إِذَا تَوَضَّأْتَ فَخَلِّلِ اْلأَصَابِعَ(الترمذى: 36)
(12). Rasulullah bersabda: “Apabila kamu berwudhu maka sela-selailah jari-jari” (At-Tirmidzi, hadits nomor 36)
(8). (13). عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: فَأَدْرَكْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِه:مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ قَالَ فَقُلْتُ مَا أَجْوَدَ هَذِهِ. فَإِذَا قَائِلٌ بَيْنَ يَدَيَّ يَقُولُ الَّتِي قَبْلَهَا أَجْوَدُ, فَنَظَرْتُ فَإِذَا عُمَرُ قَالَ إِنِّي قَدْ رَأَيْتُكَ جِئْتَ آنِفًا, قَالَ:مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ هُ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ(مسلم: 345, الترمذى: 50, النسائى: 148)
(8). (13). ‘Uqbah bin ‘Amir berkata: Kudapati Rasulullah sedang berbicara dengan orang banyak. Di antara ucapan beliau yang dapat kutangkap ketika itu ialah: “Tiada seorang muslim yang berwudhu, kemudian disempurnakan wudhunya sebaik mungkin, sesudah itu dia shalat dua raka’at sekhusyu’ mungkin, melainkan orang itu pasti masuk surga” ‘Uqbah berkata: Alangkah bagusnya itu.
Tiba-tiba ada orang berkata di dekatku: Sebelumnya (Rasulullah bersabda) lebih bagus lagi. Setelah kulihat kiranya (yang berkata itu) ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Kulihat anda baru datang. Tadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Tiada seorang pun diantara kamu yang berwudu lalu menyempurnakan wudunya, kemudian mengucapkan: Asyhadu Alla Ilaha Illallah - Wa Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluhu, melaikan dibukakan baginya delapan pintu surga yang dapat dimasukinya darimana saja menurut kehendaknya” (Muslim: 345; At-Tirmidzi: 50; An-Nasaiy: 148)
Bersuci
Hamzah Utomo, Selasa, 13 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kalau kotorannya terlalu banyak bagaimana ustadz
Gimana kalau tidak punya apa-apa? apa orang bisa bersuci ?