22 Sya'ban 1429
24 Agustus 2008
(ASH-SHIYÂM)
Ash-Shiyâm (Puasa), adalah salah satu bentuk 'ibadah dalam syari'at Islam yang berarti menahan diri secara mutlak dari segala sesuatu yang membatalkan 'ibadah tersebut, sebagaimana firman Allah yang menceritakan perkataan Maryam Alaihissalam,
إِنِّى نَذَرْتُ لِلـرَّحْمَنِ صَوْمًا فَـلَنْ أُكَـلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِـيًّا(مـريـم: 26)
"Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini" (QS. Maryam [19]: 26)
Ibadah Puasa diwajibkan pada tahun dua Hijriyah.
Bab Pertama
TA'RIF PUASA
1. An-Nawawi di dalam syarah Muslim dan Al-Hafidz Ibnu hajar Al-‘Asqalani di dalam syarah Bukhari berkata: Ash Shiyam atau Puasa pada lughah (bahasa), ialah: Menahan diri. (Nailul Authar IV : 209)
2. Menurut syara', ialah:
أَلإِ مْسَـاكُ عَنِ اْلأَ كْـلِ وَالشُّــربِ وَالْجـِمَاعِ وَغَيْرِهَا مِمَّا وَرَدَ بِه فِى النَّهَارِعَـلَى الْوَجْهِ الْمَشْـرُوعِ وَيَتْبَعُ ذلِكَ الإِْمْسَـكُ عَنِ الَّلغْـوِوَالرَّفَثِ وَغَيْرِهِمَا مِنَ الْـكَلاَمِ الْمُحَـرَّمِ وَالْمَـكْـرُوه. ٍ
"Menahan diri dari makan, minum, jima' dan lain-lain yang telah diperintahkan kita menahan diri dari padanya sepanjang hari menurut cara yang di syari'atkan, disertai pula menahan diri dari perkataan yang sia-sia, perkataan yang merangsang, perkataan yang diharamkan dan dimakruhkan……” (Subulus Salam 2:150)
3. Menurut Umar ibn Al Khaththab
لَيْسَ الصِّـيَامُ مِنَ الشَّـرَابِ وَالطَّـعَامِ وَحْدَهُ وَ لَـكِنَّهُ مِنَ الْـكَذِبِ وَالْبَاطِـلِ وَالَّلغْـوِ
"Puasa itu bukanlah hanya menahan diri dari tidak makan dan minum saja, akan tetapi puasa itu harus menahan diri juga dari berkata dusta, perbuatan bathil dan dari tutur kata yang sia-sia" (Al-Muhalla VI: 177)
4. Menurut Jabir bin Abdillah
إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُـمْ سَمْـعُـكَ وَبَصَـرُكَ وَ لِسَـانُكَ عـَنِ الْـكَذِبِ والْمَأْثَمِ.......
"Apabila kamu berpuasa, maka hendaklah puasakan juga pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu dari berkata dusta dan berbuat dosa....." (Al-Muhalla VI: 178)
5. Menurut Hafshah binti Sirin
الصِّـيَامُ جُـنَّـةٌ مَالَمْ يَخْـرِقْهَا صَـاحِبُهَا وَخَـْرقُهَا الْغَـيْـبَةُ
"Puasa itu adalah perisai selama ia tidak dirobek oleh pemiliknya, dan yang merobeknya ialah ghibah (membicarakan aib orang lain)" (Al-Muhalla VI: 179)
6. Menurut Ibrahim An Nakha'i:
كَانُوا يَقُـولُونَ: أَلْـكَذِبُ يُفْـطِـرُ الصَّـائِمَ
Para Shahabat berpendapat: Dusta itu membukakan puasa " (Al Muhalla VI : 179)
Bab Kedua
HIKMAH PUASA
Puasa banyak mengandung manfa'at yang tidak hanya bersifat material, tetapi juga bersifat spiritual. Pelaksanaan puasa merupakan perwujudan keta'atan terhadap perintah Allah
1. Puasa Merupakan Sarana Penghapus Dosa.
عن ابى قتادة الأنصارى أَنَّ رسـولَ اللهِ سُـئِـلَ عَنْ صَـوْمِ يَوْمِ عَـرَفَةَ, فَقَالَ: يُـكَـفِّـرُ السَّـنَةَ اْلمـَاضِـيَةَ وَاْلبَاقِـيَةَوَسُئِـلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُـورَاءَ ؟ فقال: يُكَفِّرُ السَّـنَةَ اْلمَاضِـيَةَ (صحيح مسـلم بشـرح النووى 51:8 )
Abi Qatadah Al-Anshari berkata: Bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa hari 'Arafah? Jawab beliau: "menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dan beliau ditanya tentang puasa hari 'Asyura, maka beliau menjawab: "menghapus dosa setahun yang lalu" (Shahih Muslim Syarah An Nawawi VIII/ 51)
عَنْ أَبِى هُـرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ قَالَ:مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِـرَ لَهُ مَا تَقَـدَّمَ مِنْ ذَنْبِـهِ(صحيح الترغيب والترهيب 1\ 487)
Dari Abu Hurairah dari Nabi , beliau bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan karena mengharap pahala dan ampunan serta ridla Allah, niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu" (Shahih at-Targhib wat-Tarhib I/487)
2. Puasa Juga Merupakan Sarana Pendidikan Moral Yang Tinggi Yang Dapat Menundukkan Sifat Bahimiyah (Hewan)
قَالَ رَسُولُ اللهِ :يَامَعْـشَـرَ الشَّـبَابِ! مَنِ اسْـتَطَاعَ مِنْـكُمُ اْلبَاءَةَ فَـلْيَتَزَوَّجْ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِـعْ فَعَـلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ(الؤلؤ والمـرجان 2\89: 884)
Rasulullah bersabda: "Wahai para Pemuda, barangsiapa diantara kamu mampu menanggung kewajiban, maka hendaknya kawin, dan barangsiapa yang merasa belum sanggup, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menahan nafsu " (al-Lu'lu wal-Marjan I/89: 884)
3. Puasa Merupakan Sarana Yang Sangat Ampuh Untuk Memerangi Keserakahan Hawa Nafsu
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّـهِ وَنَهَى الـنَّفْسَ عَنِ الْهَـوَى(40)فَإِنَّ الْجَـنَّةَ هِىَ الْـمَأْوَى(41) (الـنَّازعات)
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,”(40) “maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)(41) (QS. [79] - An-Nâziât)
4. Mendidik Para Mu’min Supaya Berperangai Dalam Sebagian Waktunya Menyerupai Malaikat, yaitu Lepas Dari Kungkungan Hawa Nafsu dan Selalu Menta’ati Allah .
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ(النحل:50)
“Malaikat takut kepada Tuhan mereka yang diatas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)” (QS. An-Nahl [16]: 50)
لاَيَعْصُونَ اللَّـهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ(التحريم:6)
“(malaikat) itu tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintah- kan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim [66]: 6)
5. Agar Sehat dan Bugar
قَالَ رَسُولُ اللهِ : اغْزُوا تَغَنَّمُوا ، وَصُومُوا تَصِحُوا ، وَسَافَروا تَسْتَغنوا (مجمع الزوائد 3\179- رواه الطبراني في الاوسط: 8547 - ورجاله ثقات)
Rasulullah bersabda: “Berperanglah niscaya kalian akan mendapat ghanimah, berpuasalah niscaya kalian menjadi sehat, dan bepergianlah (untuk berusaha dan berniaga) niscaya kalian akan berkecukupan” (Majma’ az-Zawaid III/179 - HR. Ath-Thabrani dalam Al-Ausath: 8547 - perawai-perawinya dapat dipercaya)
Bab Ketiga
MACAM-MACAM PUASA
Puasa terbagi beberapa macam, antara lain:
A. PUASA WAJIB yaitu:
1.Puasa Ramadhan yang dilaksanakan di dalam bulan Ramadhan,
2.Puasa Kaffarat )
3.Puasa Nadzar ) dilaksanakan di luar bulan Ramadhan.
4.Puasa Qadla )
B. PUASA SUNNAH, puasa yang dilakukan seseorang sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah
1.Puasa Daud Alaihissalam
2.Puasa sehari – libur 2 hari
3.Puasa Senin dan Kamis
4.Puasa hari putih, tanggal 13-14-15 Qamariyah setiap bulan
5.Puasa Tiga Hari setiap bulan
6.Puasa Sya'ban
7.Puasa 6 hari bulan Syawwal,
8.Puasa 9 Dzulhijjah
9.Puasa 9-10 Muharram (Puasa 'Asyura)
10.Puasa Asyhurul Hurum (bulan Dzulqa'dah-Dzulhijjah-Muharram-Rajab)
C. HARI-HARI YANG DILARANG BERPUASA yaitu:
1.Hari Raya 'Idul Fithri, yaitu tanggal 1 Syawwal
2.Hari Raya 'Idul Adlha, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah
3.Hari Tasyriq, yaitu tanggal 11-12-13- Dzulhijjah
4.Dua hari menjelang Ramadhan, kecuali jika seseorang biasa
berpuasa Daud, atau Senin-Kamis.
5.Puasa sepanjang masa
6.Khusus hari Jum'ah )
7.Khusus hari Sabtu ) kecuali jika seseorang terbiasa
8.Khusus hari Ahad ) berpuasa Daud.
Ash-shiyam
Hamzah Utomo, Selasa, 13 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar